Trend Formasi 3 Bek di Piala Dunia 2018


Menggunakan tiga bek menjadi salah satu primadona di Piala Dunia 2018 sejauh ini. Hanya ada dua tim yang menggunakan atau pernah memakai formasi tiga bek yang gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Sebenarnya hanya ada dua negara yang setia menggunakan formasi tiga bek sejak awal digelarnya Piala Dunia 2018 hingga berakhirnya babak grup. Menariknya dua negara itu berada satu grup, yakni Belgia dan Inggris di Grup G.

Namun, dalam perjalanannya ada sejumlah negara yang menggunakan formasi tiga bek di babak grup. Ada yang sukses meraih kemenangan, ada juga yang gagal, mulai dari Iran, Nigeria, Uruguay, hingga Argentina. Hanya Iran dan Nigeria tim yang mengunakan atau pernah memakai formasi tiga bek dan gagal lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.

Iran memulai Piala Dunia 2018 menggunakan formasi tiga bek saat menang 1-0 atas Maroko di laga pertama Grup B. Namun, kemudian Carlos Queiroz mengubah formasi di dua laga berikutnya dengan menggunakan empat pemain bertahan dan Iran pun kalah dari Spanyol serta Portugal.


Argentina satu kali menggunakan formasi tiga bek, yakni saat dikalahkan Kroasia 0-3 pada laga kedua Grup D. Jorge Sampaoli sering menggunakan tiga bek ketika masih melatih Chile, tapi formasi itu terlihat tidak cocok untuk Argentina. Serangan Tim Tango tidak mengalir untuk menjadi sebuah tim yang menggunakan formasi tiga bek.

Uruguay juga menggunakan formasi tiga bek ketika mengalahkan Rusia 3-0 pada laga terakhir Grup A. Sementara Nigeria menggunakan tiga bek di dua laga terakhir Grup D saat melawan Islandia dan Argentina.

Setelah kalah dari Kroasia menggunakan formasi 4-2-3-1 di laga pertama, pelatih Gernot Rohr kemudian menggunakan formasi 3-5-2 saat melawan Islandia. Hasilnya pun sangat positif setelah Nigeria menang 2-0.

Nigeria juga hampir meraih hasil positif menggunakan formasi tiga bek saat melawan Argentina. Namun, gol Marcos Rojo di pengujung babak kedua membuat Nigeria kalah 1-2 dari Argentina. Tim Elang Super pun harus angkat koper.


Dua tim yang paling setia menggunakan formasi tiga bek adalah timnas Belgia dan Inggris. Belgia yang dilatih Roberto Martinez menggunakan 3-4-3 sementara Inggris memakai formasi 3-5-2 di bawah asuhan Gareth Southgate.

Martinez sudah mulai menggunakan formasi tiga bek sejak melatih Wigan Athletic. Sementara Southgate mendapat inspirasi dari Antonio Conte yang sukses merebut gelar Liga Primer Inggris pada musim 2016/2017 bersama Chelsea dengan menggunakan formasi 3-5-2.

Formasi 3-4-3 milik Martinez sukses mengalahkan 3-5-2 Inggris milik Southgate. Dalam pertandingan terakhir Grup G, Jumat (29/6) dini hari WIB, Belgia sukses mengalahkan Inggris 1-0 lewat gol Adnan Januzaj.


Keunggulan dan Kelemahan menggunakan formasi dengan 3 bek:

Kunci dari permainan formasi tiga bek adalah tim tersebut harus memiliki dua bek sayap yang punya stamina luar biasa. Pasalnya, kedua pemain itu akan terus naik-turun sepanjang pertandingan untuk menbantu serangan dan pertahanan.

Conte sukses bersama Juventus dengan 3-5-2 karena memiliki Kwadwo Asamoah dan Stephan Lichtsteiner. Sementara ketika merebut gelar juara Liga Inggris bersama Chelsea, Conte memiliki Marcos Alonso dan Victor Moses.

Peran itu yang dijalani Kieran Trippier dan Ashley Young di timnas Inggris. Sementara di Belgia, Martinez memiliki Yannick Carrasco di kiri dan Thomas Meunier di kanan.

Keunggulan menggunakan formasi tiga bek adalah tim tersebut akan lebih solid di belakang terutama menghadapi serangan balik. Terutama jika tim tersebut menggunakan tambahan satu atau dua gelandang bertahan di depan tiga bek sejajar.

Dua bek sayap akan punya cukup waktu untuk turun dan membantu pertahanan dan kemudian membentuk formasi lima bek. Formasi tiga bek juga bisa membuat serangan lebih mengalir karena para gelandang punya opsi untuk mengirim bola ke sayap sehingga para gelandang fokus membangun serangan melalui tengah dan penyerang punya kesempatan masuk ke kotak penalti.

Formasi tiga bek juga punya kelemahan, terutama jika tim tersebut tidak punya dua bek sayap dengan stamina bagus. Hal itu akan membuat sebuah tim kesulitan dalam membangun serangan dan bertahan.

Tiga bek sejajar dalam formasi itu juga tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Pasalnya jika salah satu dari ketiga bek itu terpancing untuk maju, maka rusak sudah pertahanan tim tersebut.

Di babak 16 besar Piala Dunia 2018, formasi tiga bek dipastikan masih akan menjadi daya tarik tersendiri. Belgia dan Inggris yang merupakan dua tim dengan penampilan paling meyakinkan di Piala Dunia 2018 sejauh ini, berpeluang melangkah lebih jauh menggunakan formasi tiga bek.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Trend Formasi 3 Bek di Piala Dunia 2018"

Post a Comment